
Ketika ia sedang semangat-semangatnya berpidato tiba-tiba terdengar salah seorang hadirin bersin. Sang presiden pun terdiam sejenak dan kemudian meng-hentikan pidatonya sambil menatap tajam. Lalu Ia bertanya, "Siapa yang tadi bersin?" Tak ada satupun jawaban dari hadirin. Akibatnya hadirin yang duduk di barisan pertama diberondong peluru oleh pasukan pengawal presiden,
Setelah itu, Presiden bertanya lagi, "Siapa yang tadi bersin?" Juga tak ada jawaban dari hadirin. Maka, berondongan peluru yang sama menghantam hadirin yang duduk di barisan kedua.
Setelah itu Sang Presiden mengulangi pertanyaannya lagi, "Siapa yang tadi bersin?" Ternyata di barisan yang ketiga ada seseorang yang berani menjawab. Dengan agak gemetar karena ketakutan ia mengangkat tangan sambil berkata, "Saya Tuan Presiden" Maka dengan spontan, Presiden Gamal Abdul Nasser mengucapkan, "Yarhamukallah"
Pihak intelejen Mesir dilukiskan sebagai aparat yang paling ditakuti, maka tidak aneh, kalau kemudian mereka menjadi bahan inspirasi anekdot yang paling produktif. Kini pertanyaannya adalah, apakah kita dan aktivitas yang kita lakukan, akan menjadi dan melahirkan anekdot-anekdot yang akan berkembang di masyarakat? Mungkin kita sendiri yang bisa mengidentifikasi
Dinukil dari kolom Abu Ridho di majalah sabili
Tidak ada komentar:
Posting Komentar